Benarkah Menonton Televisi Terlalu Dekat Berbahaya?

Benarkah Menonton Televisi Terlalu Dekat Berbahaya?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

dampak-nonton-tv-doktersehat

DokterSehat.Com– Meskipun kita masih sering mendengar saran dari orang tua untuk tidak menonton televisi dalam jarak yang terlalu dekat, banyak orang yang menganggap saran ini sebagai sesuatu yang tidak benar. Sebenarnya, menonton televisi terlalu dekat berbahaya nggak, sih?

Dampak menonton televisi terlalu dekat

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan menonton televisi di jarak yang terlalu dekat memang kurang baik bagi kesehatan mata. Bahkan, hal ini bisa saja menyebabkan mata minus. Hanya saja, kekhawatiran ini muncul jika kita menggunakan televisi layar cembung yang cenderung sudah cukup jarang dipakai di zaman sekarang.

Televisi layar cembung bisa memancarkan radiasi dengan kekuatan yang sangat kuat, yakni sekitar 10 ribu kali lipat dari batas aman bagi manusia. Karena alasan inilah jika kita terlalu dekat menontonnya, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan penglihatan. Sejak saat inilah anggapan bahwa televisi harus ditonton dari jarak yang jauh dan sebaiknya tidak ditonton lebih dari satu jam muncul.

Televisi modern yang memakai teknologi plasma atau LCD ternyata tak hanya dibuat demi merampingkan bentuknya saja. Televisi-televisi ini diolah agar tidak memancarkan cahaya dan radiasi yang berlebihan sehingga lebih aman bagi kesehatan mata kita. Meskipun begitu, ada baiknya memang kita tetap menjaga jarak saat menonton televisi agar tidak terlalu dekat.

Seberapa jauh jarak yang aman untuk menonton televisi?

Situs verywell health menyarankan kita untuk menonton dengan jarak minimal 2,5 hingga 3 meter dari televisi. Sebenarnya, hingga saat ini belum ada perhitungan pasti tentang jarak yang tepat untuk menonton televisi, namun banyak orang yang memakai perhitungan 5 kali dari lebar televisi. Sebagai contoh, jika kita memiliki televisi dengan ukuran 32 inchi, maka jarak menontonny adalah 150 inchi atau sekitar empat meter.

Hanya saja, bagi sebagian orang jarak empat meter masih terlalu jauh sehingga membuat kita tidak bisa melihat beberapa detail dengan jelas. Kita bisa saja memperdekat jarak menonton televisi ini agar bisa melihatnya, asalkan masih membuat mata merasa nyaman.

Dampak utama dari kebiasaan menonton televisi terlalu dekat

Pakar kesehatan menyebut ada tiga dampak yang paling memungkinkan untuk terjadi jika kita menonton televisi dengan jarak terlalu dekat.

Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Memicu sindrom mata lelah

Sindrom mata lelah bisa menyebabkan gejala seperti mata perih, mata berair, hingga kepala pusing. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika kita merasakannya saat menonton televisi, sebaiknya segera mematikan peralatan elektronik ini agar mata bisa segera beristirahat.

Selain itu, kita juga bisa berhenti menggunakan gawai untuk sementara, memejamkan mata, hingga menikmati pemandangan alam agar mata bisa beristirahat.

  1. Memicu penyempitan pembuluh darah pada mata

Mata yang lelah akibat menonton televisi dalam jarak terlalu dekat juga rentan mengalami penyempitan pembuluh darah mata.

  1. Mata tegang dan kering

Jarak menonton televisi yang terlalu dekat juga bisa membuat mata tegang dan kering akibat jarang berkedip.

Perhatikan pula hal-hal lain saat menonton televisi

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan posisi dari televisi yang kita lihat. Sebagai contoh, kita sebaiknya menempatkan televisi di atas meja atau menempelkannya di tembok dengan ketinggian yang tepat sehingga nyaman untuk dilihat.

Selain itu, pastikan untuk menempatkan televisi di ruangan dengan pencahayaan yang cukup karena jika berada di tempat dengan pencahayaan yang gelap, dikhawatirkan bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

Tempatkan juga televisi di ruangan selain tempat tidur. Meskipun nyaman untuk dilakukan, menonton televisi dengan tiduran juga kurang baik. Keberadaan televisi di kamar tidur juga telah terbukti mampu meningkatkan risiko terkena susah tidur atau imsonia.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

unay666

Post a Comment

Previous Post Next Post